Bupati siap wujudkan Karangasem sebagai sentra kapas di Bali

Karangasem, bacabali.com – Bupati Karangasem I Gede Dana kembali melaksanakan panen kapas bersama dengan para petani yang ada di Dusun Tegallanglangan, Desa Datah, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem pada Selasa (12/4/2022).

Bupati Dana menyebutkan, ini merupakan panen kapas untuk yang ketiga kalinya ia lakukan bersama dengan para petani, dan dalam panen kali ini berhasil mengumpulkan sebanyak 20 kg kapas.

“Seluruh kapas yang ada di areal sini yang luasnya 15 hektare, sudah ditawar oleh pembeli dengan harga Rp 22 ribu per kilo, tapi kita akan terus usahakan supaya harganya lebih meningkat sehingga petani lebih bersemangat lagi untuk menanam kapas,” ujar Bupati Dana.

Bupati juga mengatakan, tanaman kapas bisa dipanen sampai 5 kali panen bahkan lebih, dan saat panen terakhir nanti daunnya bisa tidak kelihatan sehingga jika disaksikan dari jauh kapas yang ada di sini bisa terlihat seperti salju.

“Kapas yang kita hasilkan di sini sangat bagus dan sangat halus, jadi untuk ke depannya kita akan dorong para petani untuk bisa mengembangkan kapas secara mandiri, sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Bupati Dana menambahkan, gerakan panen secara bersama tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan komitmennya pada pengembangan kapas yang perlu dikawal sampai bisa mewujudkan Karangasem sebagai daerah sentral kapas di Bali dalam rangka menyediakan kebutuhan bahan baku benang upacara dan benang tenun.

“Setelah ada kebijakan dari Gubernur Bali terkait pemakaian endek, kebutuhan akan bahan baku pembuatan endek tersebut terus mengalami peningkatan terutama kapas, dan kita harapkan Karangasem menjadi salah satu penghasil kapas tersebut sehingga nanti tidak perlu lagi untuk mencari ke luar,” ujar Bupati Dana.

Sementara itu, I Nyoman Dayuh, salah seorang petani yang ditemui saat panen kapas mengatakan, pihaknya sangat senang dengan panen kapas kali ini, karena hasilnya sangat bagus. Sebelum ini, panen kapas sempat  kurang bagus akibat turunnya hujan yang cukup deras dalam waktu yang cukup berkepanjangan.

“Bila cuaca terik saat dilakukian panen kapas, hasilnya akan bagus. Sebaliknya bila turun hujan, kapas yang kita panen akan kurang bagus,” kata Nyoman Dayuh, menjelaskan.

Selain itu, Nyoman Dayuh dan beberapa petani lainnya yang ada di Dusun Tegallanglangan juga berharap agar harga kapas bisa lebih mahal, sehingga para petani menjadi lebih semangat lagi dalam menanam kapas. ant

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *